Jumat, 23 November 2012

Tokoh : Brandes, sang penguak tabir kehidupan prasejarah indonesia

Sang legenda, J.L.A Brandes

Nama lengkapnya adalah Jan Laurens Andries Brandes (lahir di Rotterdam, 13 Januari 1857 – meninggal di Batavia, 26 Juni 1905 pada umur 48 tahun), beliau adalah salah satu seorang tokoh arkeolog indonesia berkebangsaan belanda yang mempelopori penelitian prasejarah indonesia,


 ia juga menguasai bidang filologi dan leksikografi, maka tak heran kalau ia berhasil meneliti berbagai prasasti - prasasti dan bentuk peninggalanya yang sudah "diamankan" oleh belanda. salah satu jasanya adalah ia berhasil mengemukakan teori 10 peradaban asli manusia prasejarah indonesia sebelum masuknya kebudayaan hindu-budha yang didasarkan kepada hasil peninggalan artifak di sejumlah tempat.teorinya tersebut antara lain :

1. Bidang Religi
Orang baduy, penganut sunda wiwitan
nenek moyang kita telah mengenal sistem kepercayaan animisme (percaya kepada adanya roh nenek moyang) dan dinamisme (kepercayaan kepada benda yang memiliki kekuatan gaib) salah satu bentuk kepercayaan tersebut yang masih dikenal mayarakat sunda adalah ajaran sunda wiwitan, namun hingga kini pengikut dari agama tradisional ini semakin berkurang karena kian tergerus oleh agama-agama pendatang lainya dan juga tidak diakuinya sebagai agama nasional indonesia.

2. Bidang pertanian

Berladang, mata pencaharian masyarakat dulu (hingga sekarang)
Umumnya telah mengenal sistem pertanian berladang dan bersawah yang telah dilengkapi dengan sistem irigasi

3. Bidang pemerintahan


Kepala suku Dayak

menggunakan prinsip Primus interpares yaitu menggunakan kepala suku sebagai kepala pemerintahannya pemilihan kepala suku biasanya dilihat dari segi kemampuan serta kecakapan diatas rata-rata masyarakat suku tersebut serta juga orang yang istilahnya paling "dituakan" dalam komunitas suku tersebut, sehingga pemilihan ketua suku ini didasarkan dari skill nya bukan dari faktor keturunan seperti yang ada di sistem kerajaan.


4. Bidang transportasi


Relief perahu cadik di candi borobudur

Mungkin diantara kawan ada yang pernah mendengar bahwa nenek moyang kita adalah pelaut ulung, ya mungkin ada benarnya karena masyarakat terdahulu sudah mampu membuat perahu bercadik untuk mengarungi samudra, perahu ini memiliki keunikan dibanding perahu kuno dari budaya lainya. yaitu memiliki cadik di samping kiri kananya yang berfungsi sebagai penyeimbang perahu sehingga perahu tidak akan mudah terbalik apabila ada arus ganas laut atau terjangan ombak.
 

5. Bidang kesenian
Batik solo
Nenek moyang indonesia telah mengenal kesenian batik, pewayangan dan gamelan yang tetap kita kenal hingga kini

6.bidang kemasyarakatan
Perkiraan macapat dalam game travian

macapat adalah peninggalan arsitektur tata letak kota kuno.yaitu susunan alun-alun kota yang dikelilingi oleh bangunan-bangunan fungsional seperti kraton, tempat pemujaan, pasar, dan penjara  macapat biasanya dibangun di tengah-tengah wilayah kekuasaan sebagai pusat kekuasaan dan pemerintahan, hingga struktur macapat masih bisa dilihat di kota-kota atau pedesaan lama, mereka masih mempertahankankan unsur ini

7. bidang pengetahuan
Teknik A cire perdue

masyarakat dahulu telah mengenal ilmu astronomis untuk mengetahui  musim yang tepat untuk melakukan pertanian, dan juga dipiakai sebagai alat bantu navigasi kegiatan pelayaran lalu masyarakat dahulu telah mengenal teknik smithing atau pembuatan barang dari logam dengan teknik Bivalve (memakai cetakan dari tanah liat yang dibakar) dan A Cire Perdue (memakai cetakan dari lilin)

8. Bidang ekonomi
Ilustrasi Barter

masyarakat prasejarah sebagian besar memenuhi kebutuhan hidupnya dari hasil pertanian namun untuk memenuhi kebutuhan lainya, masyarakat dahulu melakukakan barter dengan masyarakat lainya

itulah hasil dari peradaban nenek moyang kita diberbagai bidang. pada waktu itu peradaban kita ini sudah tergolong maju, kita sudah mampu menciptakan berbagai struktur-struktur yang kompleks dari susunan bebatuan  meskipun hanya dengan bantuan peralatan yang sederhana.bahkan nenek moyang kita sudah mengenal berbagai pengukuran dan skala yang tentu menandakan bahwa nenek moyang kita tidak sebodoh yang kita kira.

Sumber materi dan gambar : blog tetangga, buku pelajaran, dan google service


Tidak ada komentar:

Posting Komentar