Bangsa eropa, timur tengah dan asia timur (khususnya China) boleh berbangga karena kelengkapan alat perangnya dari pasukan infantri (pasukan pejalan kaki) dan kavaleri (pasukan kuda) yang sudah dilengkapi dengan baju zirah full armor menutupi seluruh tubuhnya sehingga membuat mereka terlihat gagah dan disegani, bahkan sudah mempelopori penggunaan alat berat (artileri) kuno semacam ballista, catapult, mangonel untuk menghancurkan benteng pertahanan musuh yang megah dan kuat seperti benteng-benteng atau istana eropa. Tapi bagaimana dengan indonesia?
Gaung keperkasaan bangsa nusantara
dalam medan perang memang nyaris tak terdengar. Meskipun bangsa
indonesia memiliki pengetahuan kelautan yang memadai, tapi dalam
masalah kekuatan pasukan angkatan darat, indonesia masih jauh
tertinggal dan sama sekali tidak inovatif. Bahkan teknologi nya bila
disandingkan dengan peradaban bangsa lain nya dibiliang “primitif”.
Apabila bangsa dari peradaban lain nya
sudah memiliki kebudayaan logam yang tinggi sehingga sudah mampu
untuk membuat pedang-pedang yang panjang dan baju zirah yang bagus,
mengapa bangsa indonesia masih pede menggunakan
baju rompi dan baju zirah
alakadar nya yang masih
setengah telanjang dan baru menggunakan senjata tajam semacam keris,
golok, badik, atau senjata tajam sejenis nya yang jelas-jelas
memilki jarak jangkau serangan yang teramat rendah seperti yang kita lihat dalam film kolosal indonesia yang bersetingkan jaman kerajaan?.
Apakah bangsa ini
sedemikian tertutupnya sehingga tidak mau melihat atau meniru
peradaban dunia lain yang sudah lebih maju?,
apakah
orang-orang nusantara belum pernah mendengar kerajaan
besar semacam imperium romawi dan
perang-perang besar di belahan dunia lain nya seperti perang-perang
yang banyak terjadi di eropa-timur
tengah walaupun sebenar nya
bumi
nusantara ini pernah dijadikan sentral transit para pedagang asing
sehingga memungkinkan terjadinya pertukaran informasi tentang keadaan
di dunia luar?
Untuk
menjawab segala pertanyaan diatas. Saya coba googling,
inilah hasil penelusuran saya
yang dikutip dari berbagai sumber.
1. terbatas nya
sumber daya logam
sebenarnya fakta
yang satu ini agak ganjil, karena indonesia dari dahulu sampai
sekarang masih dikenal sebagai bangsa yang mempunyai sumber daya yang
melimpah. Apalagi pulau sumatera dijuluki sebagai swarnadwipa (pulau
emas) yang dari nama nya saja sudah nampak kalau pulau ini mempunyai
sumber daya logam yang kaya. Tapi meskipun begitu mungkin saja pada
waktu itu masyarakat kita belum memilki pengetahuan yang cukup akan
ilmu ekstraksi dan penambangan logam meski sebenarnya memiliki sumber
penambangan yang banyak. Akan tetapi bukankah hal semacam itu bisa
diatasi dengan melakukan impor produk logam? Apalagi mengingat
indonesia dahulu pernah menjadi sentra perdagangan internasional.
Bahkan bangsa jepang yang terkenal karena miskin nya SDA disana tetap
mampu membuat berbagai jenis pedang dan baju zirah.
Akan tetapi dari
segi ilmu metalurgi (ilmu logam), orang kita sudah cukup
menguasainya, hal itu erlihat dari bagaimana pandai besi kita membuat
keris sedemikian rupa hingga memiliki nilai artistik yang tinggi
2. relief daratan indonesia
Relief daratan asia tenggara, khususnya
indonesia memang berbeda dengan wilayah lainya seperti wilayah timur
tengah dan afrika yang sebagian besar wilayahnya adalah padang pasir
tandus dan hamparan dataran yang datar, tidak bergunung-gunung
sehingga relief (permukaan) nya halus. Keadaan relief inilah yang
membedakan taktik perang yang dipakai. Karena di wilayah tersebut
nyaris tidak ada benteng alam (natural barrier) untuk berlindung
seperti gunung untuk menahan serangan bangsa asing, maka dari itu
dibangunlah benteng buatan yang dibuat sekuat mungkin hingga
peninggalan nya masih tetap berdiri tegak sampai zaman sekarang.
Untuk itu dibuatlah alat perang untuk merobohkan benteng tersebut
seperti mangonel dan battering ram.
Sementara itu di
indonesia relief daratan nya cenderung kasar karena bergunung-gunung
dan sebagian besar wilayahnya ditutupi oleh hutan lebat, dengan
wilayah yang seperti ini, maka indonesia memilki banyak benteng alam
yang cukup menyulitkan musuh untuk mencapai suatu wilayah sehingga
tidak perlu bersusah - susah untuk mendirikan benteng. Kalaupun ada
benteng, benteng nya pun bentuk nya sederhana sekali dan tidak dibuat
dari batu sehingga mudah untuk dihancurkan. Kemudian dengan banyaknya
hutan maka akan menyulitkan pergerakan pasukan berkuda dan atileri
yang umumnya berukuran besar untuk blusukan kedalam hutan
sehingga keberadaan nya menjadi tidak efektif. Karena itulah
kebanyakan pasukan kerajaan nusantara berjenis infantri dan
skirmisher karena cukup efektif untuk melakukan serangan di
daerah yang ruang geraknya terbatas seperti itu sehingga senjatan pan
peralatan perangnya pun haruslah ringan agar dapat bergerak lincah
kesana kemari dan dapat menghilang diantara lebatnya pohon-pohon.
Jadi peralatan perang yang cukup berat untuk dibawa seperti pedang
dan baju zirah tidak diperlukan karena dapat mengurangi mobilitas
atau kelincahan.
3. masih terpaku
pada adat istiadat tradisional
budaya-budaya para
nenek moyang yang konservatif dan irrasional masih sangat kental
dalam budaya masyarakat kita, kebiasan-kebiasan yang bersifat
takhayul seperti percaya pada hari atau tanggal baik, percaya pada
kekuatan-kekuatan supranatural, adanya makhluk gaib, ilmu-ilmu mistik
dan hukum-hukum kuno yag bersifat irrasional seperti dilarang
berpergian di waktu tetentu masih dipegang teguh masyarakat.
hal-hal yang
seperti itulah yang bertanggung jawab penuh atas matinya inovasi
dan kemajuan dalam kehidupan masyarakat kita. Masyaraka kita yang
memang terkenal sangat religius dari zaman dahulu sampai sekarang
cenderung akan tetap mempertahankan keyakinan nya akan budaya para
leluhurnya sehingga akan sangat sulit untuk menerima hal-hal yang
berbau asing yang dianggap bertentangan keyakinan nya. Dan
cenderung menyampingkan kebenaran dari keyakinan nya tersebut
Sehingga bangsa kita akan semakin tertinggal oleh bangsa lain nya.
Yeah back to main
topic. Sebenarnya fakta-fakta diatas memang belum menjawab seluruh
pertanyaan saya. ini hanyalah sekedar analisis asal-asalan dari saya, indonesia dahulu kala
terkekang oleh lingkungan adat istiadat dibangun nya sendiri sehingga
mencegah inovasi bangsa untuk dapat maju.
Setidaknya itulah
jawaban yang bisa menjawab mengapa teknologi militer kita jauh
tertinggal dari peradaban bangsa lain nya. Baru setelah kedatangan
bangsa eropa ke indonesia, kita dipaksa untuk meninggalkan berbagai
kepercayaan primitif tersebut.
jadi bener ya,bangsa kita nggak punya armor yang keren? saya juga mikir gitu,ini gara2 kebanyakan orang indonesia terutama orang jawa terlalu saklek dan takut dan merasa sembrono kalo meninggalkan pakem,ato aturan2 adat yang udah berlaku,terlalu percaya sama takhayul2 yang tidak berguna,saya sangat menyayangkan ini sampe2 sering ngayal balik ke jaman dulu untuk memberi pengarahan... memang orang jawa itu sangat mencintai seni,tapi dilihat dari seninya seperti batik dan wayang yang terlalu rumit bentuknya,saya jadi penasaran,apa yang difikirkan orang ketika menciptakan batik dan wayang? apa ini menunjukan kalo orang jawa itu fikirannya sangat rumit?
BalasHapussaya sedikit iri melihat kimono,dibuat dengan kain kualitas tinggi,motif yang tidak rumit tapi warnanya sangat indah,sejuk dilihat dan tidak membosankan. saya jadi penasaran juga darimana influence budaya jawa? dilihat dari bentuk2 bangunannya seperti ada pengaruh china atau jepang,apakah itu budaya asli jawa ato akulturasi? akan seperti apa budaya jawa sekarang seandainya para penjajah dari barat tidak pernah datang ke indonesia?
dibanding budaya barat saya jauh lebih kagum dengan semua budaya asia,jadi saya sangat menyayangkan kalo rasa asia dari budaya indonesia itu luntur,sadar ato tidak kita adalah bagian dari asia yang indah. salah satu budaya indonesia yang masih terlihat original dan sangat asia adalah budaya bali
kalau di bandingkan dengan Eropa, cina dan jepang...memang Indonesia tidak memiliki ketopong/zirah/armour/ baju perang logam yang bagus. tetapi kalau ditanya apakah Indonesia punya baju Zirah, jawabannya: ada. setidaknya sejak jaman Turki Ottoman memberikan bantuan militer pada kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia, lihat saja di Google, Bugis sudah memiliki sejenis `Chain mail`.
BalasHapusWalaupun tanpa baju zirah. Kejayan Majapahit tk bsa di lupakan. Berapa negara yg sdah di taklukan
BalasHapusmungkin menurut sya mereka percya pada ilmu daripada harus memakai baju zirah yang pada saat itu tetap saja dapat tertembus peluru atau pedang
BalasHapusGak, tergantung skill dari penggunanya, banyak kok video yg menjelaskan kekuatan zirah Eropa,hampir ga bisa ditembus, mereka matiny karena ditusuk dri bagian ketek, paha, kaki belakang, sampe bagain muka yg ga ketutupan sama armornya (visor)
HapusMajapahit mungkin tidak punya baju baesi tetapi sudah punya senjata api
BalasHapusjangan ngawur gan
HapusYup bener, majapahit sudah punya senjata api buatan sendiri namanya cetbang. Mereka mempelajari dari pasukan kubilai khan yang menyerang singosari.
HapusYup
HapusKalau pasukan Majapahit gak punya baju zirah itu pembohong sejarah karena sejarah2 yang kamu pelajari saat ini itu di susun pada zaman orba dan di susun oleh Belanda
BalasHapus