Selasa, 01 Januari 2013

What's up ? : teknologi militer kita sebelum kedatangan bangsa eropa



Bangsa eropa, timur tengah dan asia timur (khususnya China) boleh berbangga karena kelengkapan alat perangnya dari pasukan infantri (pasukan pejalan kaki) dan kavaleri (pasukan kuda) yang sudah dilengkapi dengan baju zirah full armor menutupi seluruh tubuhnya sehingga membuat mereka terlihat gagah dan disegani, bahkan sudah mempelopori penggunaan alat berat (artileri) kuno semacam ballista, catapult, mangonel untuk menghancurkan benteng pertahanan musuh yang megah dan kuat seperti benteng-benteng atau istana eropa. Tapi bagaimana dengan indonesia?





Gaung keperkasaan bangsa nusantara dalam medan perang memang nyaris tak terdengar. Meskipun bangsa indonesia memiliki pengetahuan kelautan yang memadai, tapi dalam masalah kekuatan pasukan angkatan darat, indonesia masih jauh tertinggal dan sama sekali tidak inovatif. Bahkan teknologi nya bila disandingkan dengan peradaban bangsa lain nya dibiliang “primitif”.

Apabila bangsa dari peradaban lain nya sudah memiliki kebudayaan logam yang tinggi sehingga sudah mampu untuk membuat pedang-pedang yang panjang dan baju zirah yang bagus, mengapa bangsa indonesia masih pede menggunakan baju rompi dan baju zirah alakadar nya yang masih setengah telanjang dan baru menggunakan senjata tajam semacam keris, golok, badik, atau senjata tajam sejenis nya yang jelas-jelas memilki jarak jangkau serangan yang teramat rendah seperti yang kita lihat dalam film kolosal indonesia yang bersetingkan jaman kerajaan?.

Apakah bangsa ini sedemikian tertutupnya sehingga tidak mau melihat atau meniru peradaban dunia lain yang sudah lebih maju?,

apakah orang-orang nusantara belum pernah mendengar kerajaan besar semacam imperium romawi dan perang-perang besar di belahan dunia lain nya seperti perang-perang yang banyak terjadi di eropa-timur tengah walaupun sebenar nya bumi nusantara ini pernah dijadikan sentral transit para pedagang asing sehingga memungkinkan terjadinya pertukaran informasi tentang keadaan di dunia luar?

Untuk menjawab segala pertanyaan diatas. Saya coba googling, inilah hasil penelusuran saya yang dikutip dari berbagai sumber.

1. terbatas nya sumber daya logam



sebenarnya fakta yang satu ini agak ganjil, karena indonesia dari dahulu sampai sekarang masih dikenal sebagai bangsa yang mempunyai sumber daya yang melimpah. Apalagi pulau sumatera dijuluki sebagai swarnadwipa (pulau emas) yang dari nama nya saja sudah nampak kalau pulau ini mempunyai sumber daya logam yang kaya. Tapi meskipun begitu mungkin saja pada waktu itu masyarakat kita belum memilki pengetahuan yang cukup akan ilmu ekstraksi dan penambangan logam meski sebenarnya memiliki sumber penambangan yang banyak. Akan tetapi bukankah hal semacam itu bisa diatasi dengan melakukan impor produk logam? Apalagi mengingat indonesia dahulu pernah menjadi sentra perdagangan internasional. Bahkan bangsa jepang yang terkenal karena miskin nya SDA disana tetap mampu membuat berbagai jenis pedang dan baju zirah.

Akan tetapi dari segi ilmu metalurgi (ilmu logam), orang kita sudah cukup menguasainya, hal itu erlihat dari bagaimana pandai besi kita membuat keris sedemikian rupa hingga memiliki nilai artistik yang tinggi

2. relief daratan indonesia



Relief daratan asia tenggara, khususnya indonesia memang berbeda dengan wilayah lainya seperti wilayah timur tengah dan afrika yang sebagian besar wilayahnya adalah padang pasir tandus dan hamparan dataran yang datar, tidak bergunung-gunung sehingga relief (permukaan) nya halus. Keadaan relief inilah yang membedakan taktik perang yang dipakai. Karena di wilayah tersebut nyaris tidak ada benteng alam (natural barrier) untuk berlindung seperti gunung untuk menahan serangan bangsa asing, maka dari itu dibangunlah benteng buatan yang dibuat sekuat mungkin hingga peninggalan nya masih tetap berdiri tegak sampai zaman sekarang. Untuk itu dibuatlah alat perang untuk merobohkan benteng tersebut seperti mangonel dan battering ram.



Sementara itu di indonesia relief daratan nya cenderung kasar karena bergunung-gunung dan sebagian besar wilayahnya ditutupi oleh hutan lebat, dengan wilayah yang seperti ini, maka indonesia memilki banyak benteng alam yang cukup menyulitkan musuh untuk mencapai suatu wilayah sehingga tidak perlu bersusah - susah untuk mendirikan benteng. Kalaupun ada benteng, benteng nya pun bentuk nya sederhana sekali dan tidak dibuat dari batu sehingga mudah untuk dihancurkan. Kemudian dengan banyaknya hutan maka akan menyulitkan pergerakan pasukan berkuda dan atileri yang umumnya berukuran besar untuk blusukan kedalam hutan sehingga keberadaan nya menjadi tidak efektif. Karena itulah kebanyakan pasukan kerajaan nusantara berjenis infantri dan skirmisher karena cukup efektif untuk melakukan serangan di daerah yang ruang geraknya terbatas seperti itu sehingga senjatan pan peralatan perangnya pun haruslah ringan agar dapat bergerak lincah kesana kemari dan dapat menghilang diantara lebatnya pohon-pohon. Jadi peralatan perang yang cukup berat untuk dibawa seperti pedang dan baju zirah tidak diperlukan karena dapat mengurangi mobilitas atau kelincahan.

3. masih terpaku pada adat istiadat tradisional



budaya-budaya para nenek moyang yang konservatif dan irrasional masih sangat kental dalam budaya masyarakat kita, kebiasan-kebiasan yang bersifat takhayul seperti percaya pada hari atau tanggal baik, percaya pada kekuatan-kekuatan supranatural, adanya makhluk gaib, ilmu-ilmu mistik dan hukum-hukum kuno yag bersifat irrasional seperti dilarang berpergian di waktu tetentu masih dipegang teguh masyarakat.

hal-hal yang seperti itulah yang bertanggung jawab penuh atas matinya inovasi dan kemajuan dalam kehidupan masyarakat kita. Masyaraka kita yang memang terkenal sangat religius dari zaman dahulu sampai sekarang cenderung akan tetap mempertahankan keyakinan nya akan budaya para leluhurnya sehingga akan sangat sulit untuk menerima hal-hal yang berbau asing yang dianggap bertentangan keyakinan nya. Dan cenderung menyampingkan kebenaran dari keyakinan nya tersebut Sehingga bangsa kita akan semakin tertinggal oleh bangsa lain nya.

Yeah back to main topic. Sebenarnya fakta-fakta diatas memang belum menjawab seluruh pertanyaan saya. ini hanyalah sekedar analisis asal-asalan dari saya,  indonesia dahulu kala terkekang oleh lingkungan adat istiadat dibangun nya sendiri sehingga mencegah inovasi bangsa untuk dapat maju.
Setidaknya itulah jawaban yang bisa menjawab mengapa teknologi militer kita jauh tertinggal dari peradaban bangsa lain nya. Baru setelah kedatangan bangsa eropa ke indonesia, kita dipaksa untuk meninggalkan berbagai kepercayaan primitif tersebut.




10 komentar:

  1. jadi bener ya,bangsa kita nggak punya armor yang keren? saya juga mikir gitu,ini gara2 kebanyakan orang indonesia terutama orang jawa terlalu saklek dan takut dan merasa sembrono kalo meninggalkan pakem,ato aturan2 adat yang udah berlaku,terlalu percaya sama takhayul2 yang tidak berguna,saya sangat menyayangkan ini sampe2 sering ngayal balik ke jaman dulu untuk memberi pengarahan... memang orang jawa itu sangat mencintai seni,tapi dilihat dari seninya seperti batik dan wayang yang terlalu rumit bentuknya,saya jadi penasaran,apa yang difikirkan orang ketika menciptakan batik dan wayang? apa ini menunjukan kalo orang jawa itu fikirannya sangat rumit?

    saya sedikit iri melihat kimono,dibuat dengan kain kualitas tinggi,motif yang tidak rumit tapi warnanya sangat indah,sejuk dilihat dan tidak membosankan. saya jadi penasaran juga darimana influence budaya jawa? dilihat dari bentuk2 bangunannya seperti ada pengaruh china atau jepang,apakah itu budaya asli jawa ato akulturasi? akan seperti apa budaya jawa sekarang seandainya para penjajah dari barat tidak pernah datang ke indonesia?

    dibanding budaya barat saya jauh lebih kagum dengan semua budaya asia,jadi saya sangat menyayangkan kalo rasa asia dari budaya indonesia itu luntur,sadar ato tidak kita adalah bagian dari asia yang indah. salah satu budaya indonesia yang masih terlihat original dan sangat asia adalah budaya bali

    BalasHapus
  2. kalau di bandingkan dengan Eropa, cina dan jepang...memang Indonesia tidak memiliki ketopong/zirah/armour/ baju perang logam yang bagus. tetapi kalau ditanya apakah Indonesia punya baju Zirah, jawabannya: ada. setidaknya sejak jaman Turki Ottoman memberikan bantuan militer pada kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia, lihat saja di Google, Bugis sudah memiliki sejenis `Chain mail`.

    BalasHapus
  3. Walaupun tanpa baju zirah. Kejayan Majapahit tk bsa di lupakan. Berapa negara yg sdah di taklukan

    BalasHapus
  4. mungkin menurut sya mereka percya pada ilmu daripada harus memakai baju zirah yang pada saat itu tetap saja dapat tertembus peluru atau pedang

    BalasHapus
    Balasan
    1. Gak, tergantung skill dari penggunanya, banyak kok video yg menjelaskan kekuatan zirah Eropa,hampir ga bisa ditembus, mereka matiny karena ditusuk dri bagian ketek, paha, kaki belakang, sampe bagain muka yg ga ketutupan sama armornya (visor)

      Hapus
  5. Majapahit mungkin tidak punya baju baesi tetapi sudah punya senjata api

    BalasHapus
    Balasan
    1. jangan ngawur gan

      Hapus
    2. Yup bener, majapahit sudah punya senjata api buatan sendiri namanya cetbang. Mereka mempelajari dari pasukan kubilai khan yang menyerang singosari.

      Hapus
  6. Kalau pasukan Majapahit gak punya baju zirah itu pembohong sejarah karena sejarah2 yang kamu pelajari saat ini itu di susun pada zaman orba dan di susun oleh Belanda

    BalasHapus