Perkiraan lokasi kerajaan kutai martadipura |
Sebelum adanya kerajaan-kerajaan
bercorak hindu-budha di nusantara. Berdirilah kerajaan kutai atau
nama lengkapnya adalah Kutai martadipura yang
didaulat
sebagai kerajaan hindu sekaligus kerajaan pertama di nusantara.
Diperkirakan kerajaan
ini berdiri sekitar abad ke-3 sampai abad ke-16
dan berlokasi di daerah
Kalimantan
Timur, yaitu di hulu Sungai Mahakam.
Sebenarnya nama kerajaan ini belum diketahui secara pasti karena terbatasnya sumber sejarah dan juga tidak ada catatan atau berita dari asing yang menerangkan adanya kerajaan di kalimantan timur ini.
Sebenarnya nama kerajaan ini belum diketahui secara pasti karena terbatasnya sumber sejarah dan juga tidak ada catatan atau berita dari asing yang menerangkan adanya kerajaan di kalimantan timur ini.
Yupa |
Prasasti mulawarman |
Kerajaan
kutai sendiri diidentifikasi dari penemuan 7 buah yupa (tugu batu
yang memuat tulisan yang ditulis oleh para brahmana) dan prasasti.
Kehidupan
politik
Dari
temuan yupa-yupa dan prasasti itu diketahui
bahwa raja yang pertama kali memerintah kerajaan adalah raja
kudungga/kudunga.
mengenai
asal usul nya,
dari
berbagai sumber referensi yang saya baca. Ada yang menyebutkan kalau
kudunga sebenarnya adalah ketua adat dari masyarakat asli kalimantan
(suku dayak). Tapi ada juga yang menyebutkan kalau kudunga berasal
dari kerajaan campa di kamboja dan kemudian datang ke kalimantan dan
memerintah disana. Namun teori ini sepertinya lebih lemah dari teori
yang pertama. lalu
jika dilihat dari namanya. Kelihatan sekali kalau namanya ini sangat
“lokal” sekali dan penamaan nya belum terpengaruh budaya asing.
Kemudian
tahta kerajaan dilanjutkan kepada putranya, Aswawarman.
Prestasi gemilang semasa pemerintahan nya adalah beliau berhasil
memperluas wilayah kekuasaan nya dan mengklaim berhasil mengalahkan
kerajaan/ daerah tetangganya (belum diketahui apa dan siapa kerajaan/
dareah yang dimaksud) dalam suatu peperangan dan juga mengadakan
upacara asmawedha.
Dalam upacara itu dilaksanakan pelepasan kuda dengan tujuan untuk
menentukan batas kekuasaan Kerajaan Kutai. Dengan kata lain, sampai
dimana ditemukan tapak kaki kuda, maka sampai disitulah batas
Kerajaan Kutai. Pelepasan kuda-kuda itu diikuti oleh prajurit
Kerajaan Kutai. Bahkan
dikatakan kalau kekuasaan kerajaan sudah meliputi seluruh kalimantan
timur.
Kemudian
puncak kekuasaan dilanjutkan kepada Mulawarman,
putra
dari Mulawarman. Pada masanya kerajaan telah
menjelma sebagai negri yang makmur gemah ripah loh jinawi!. Hal ini
bisa dilihat dari yupa dan prasasti yang menyebutkan bahwa dengan
kedermawanan sang raja. Beliau mempersembahkan sebanyak 20.000 ekor
sapi Dan berbagai bentuk persembahan lainya seperti yang termuat
dalam Prasasti Mulawarman.
Kehidupan
kerajaan
selanjutnya
selepas Mulawarman tidak diketahui karena miskin nya informasi dan
kurang populer nya kerajaan dimata bangsa asing seperti yang sudah
dijelaskan diawal postingan. kemudian perkembangan kerajaan
selanjutnya Yang sudah diketahui adalah pada saat akhir-akhir dari
kehidupan kerajaan kutai yang kala itu dipimpin oleh raja Dharma
putra.
Ia terbunuh oleh Raja Kutai Kartanegara ke-13. Aji
pangeran anum panji mendapa. dalam
peperangan sehingga akhirnya kerajaan kutai martadipura bisa
ditaklukan oleh kerajaan
kutai kertanegara yang
sudah bercorak islam.
Kehidupan
ekonomi,
sosial dan
spiritual
Dilihat
dari kegiatan perekomian dan mata pencaharian penduduk pada saat itu
nampaknya sebagian besar adalah bertani dan berternak maka dari itu
kerajaan ini berbasis agraris. berangkat
penemuan prasasti mulawarman yang menyebutkan hibah dari sang raja
yang sangat melimpah kepada kaum brahmana yang membuktikan kalau pada
saat itu kegiatan pertanian, pertenakan, dan penambangan sudah
diintensifkan. Maka dari itu kehidupan rakyat pada saat itu
diperkirakan
sangat makmur dan sejahtera.
Kemudian
juga dikenalnya upacara Vratyastoma.
Yaitu upacara yang diperuntukan untuk orang yang akan memeluk hindu dan berbagai upacara adat lain nya.
Ritual ini dilakukan oleh para brahmana indonesia yang juga menguasai
bahasa sansekerta sebagai bahasa resmi keagamaan sehingga berbagai
prasasti dan yupa yang ditemukan sudah memakai bahasa sansekerta
sebagai bahasa nya dan menggunakan huruf palawa yang mana keduanya
berasal dari kebudayaan india selatan.
Kerajaan kutai sendiri baru
menerima pengaruh hindunisasi dari india pada
masa Aswawarman karena namanya sudah terpengaruh budaya india
selatan, yaitu penggunaan warman.
Sementara kudunga sendiri diduga bukanlah penganut hindu dan namanya
masih belum terpengaruh pada kebudayaan asing apapun, maka dapat
disimpulkan kalau pemerintahan sebelum aswawarman belumlah
menetapkan hindu sebagai agama resmi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar